Sunday, August 7, 2011
Bersyukurlah Menjadi Orang Jelek
Allah ciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk, tidak ada yang dilebihkan dan tidak ada yang direndahkan, yang membedakan hanyalah kadar iman seseorang dimataNya. Manusia diciptakan dalam porsi yang adil, porsi yang cukup baik itu rezeki, harta kekayaan, pengetahuan, jodoh, siapa yang jadi jodoh, manusia diciptakan sekaligus dengan kemampuan untuk berfikir dan bertindak, tidak seperti hewan yang hanya mampu bertindak namun tak mampu berfikir.
Allah tidak akan membebankan kejelekan pada manusia kecuali manusia sendiri yang ingin diri dan hidupnya jelek, Allah tidak menganugerahkan kegagahan melainkan manusia itu mau terlihat gagah dan tahu menempatkan dirinya diporsi yang mana. Segala kekuatan dan kekuasaan di berikan kepada manusia, dan manusia dengan segala kesombongan mampu memikul beban.
Ciptaan Allah pada manusia tidak menyalahi apapun, semua telah didesign dengan baik, segala penciptaan adalah sempurna, tak ada satu pun makhluk didunia yang diciptakan rendah atau tinggi, yang ada hanya diberikan sedikit kelebihan dan kekuarangan sebagai peringatan, agar manusia senantiasa tidak sombong terhadap makluk lain.
Saya pernah mendengar seseorang mengeluh dan mengatakan begini, “ya Tuhan mengapa engkau beri aku kekurangan, sementara tetanggaku memiliki kelebihan?” ada pula yang mengeluh, “ya Tuhan mengapa aku tak secantik temanku, mengapa aku tak seindah tubuh temanku, banyak orang yang mendekatinya karena dia begitu cantik, sementara aku dijauhi banyak orang karena jelek”.
Tidak hanya itu, ada lagi yang mengeluh “ya Tuhan mengapa engkau cacatkan mataku, sehingga aku tidak melihat secara sempurna, mengapa engkau tulikan telingaku sementara masih ingiin mendengar, mengapa engkau cacatkan kakiku padahal aku ingin berjalan mencari rezeki untuk menghidupi keluargaku, mengapa engkau miskinkan aku sementara aku ingin hidup kaya dan bisa berbagi, dan masih banyak lagi keluhan-keluhan yang sering kita temui.
Tahukah kita, mengeluh sebenarnya kita telah zalim pada diri sendiri? Ya, dengan kebanyakan mengeluh sebenarnya kita telah zalim pada diri sendiri, Allah tidak menganjurkan manusia untuk mengeluh, meski pada dasarnya manusia siaftnya pengeluh, Allah selalu menganjurkan manusia untuk berusaha, bekerja dan berdoa dsertai dengan ibadah. Mengeluh pada dasarnya hanya menjadikan kita zalim pada diri sendiri dan cenderung menyalahlan keputusan dan kekuasaan Allah, bukankah kita dianjurkan berdoa, meminta dengan baik dan diperintahkan bekerja? Ya, Allah sama sekali tidak menganjurkan makhluknya untuk mengeluh, yang ada hanya berdoa memohon petunjuk dan memohon yang lain-lain.
Mengapa saya katakan, mengeluh hanya memvonis diri sendiri dan cenderung menyalahkan sang pencipta? Mengeluh sebenarnya menempatkan diri pada apa yang kita keluhkan, kita mengeuh jelek, maka kita pun melihat diri kita jelek, segala vonis jelek yang sering kita keluhkan akan terekam oleh alam bawah sadar dan menguraikan partikel masalah pada otak sehingga kita selalu berfikir bahwa kita jelek, tidak hanya itu, apa yang sering kita ucapkan dalam lantunan keluhan negatif pada diri kita, itu akan direkam oleh alam menyimpannya pada kotak alamiah kita lalu dikembalikan pada diri kita, sehingga apa yang kita pikirkan jelek selalu dalam pandangan mata kita adalah kejelekan.
Saya pun berkata pada ahli keluhan, bahwa bersyukurlah Tuhan menciptakan kamu jelek, mungkin ada yang bertanya, apa maksudnya? Ketahuilah wahai ahli keluhan dari golongan pengeluh, Tuhan ciptakan kita jelek adalah untuk membantu kita, karena Tuhan tahu bagaimana kita kedepan. Kadang kita tidak menyadari bahwa Allah menyelamatkan kita karena kejelekan fisik kita. Contohnya begini, sekarang ini yang ganteng dan cantik jadi idola, jadi kerumunan orang banyak, jadi pusat pemberitaan dan perhatian orang-orang, dan bukan tidak mungkin semakin dikenal, semakin Nampak dosanya, semakin terlihat cantik dan ganteng semakin dekat pula dengan jurang dosa.
Seorang wanita cantik dan seksi selalu terlihat menarik perhatrian kaum laki-laki dan bukan tidak mungkin, pandangan mata yang terpusat tidak akan melahirkan pemikiran lain. Wanita seksi tentu jadi objek, ya objek imajinasi miring bagi orang yang selalu negatif, tentu saja melihat kemolekan tubuh, akan hadir dalam pikiran imajinasi tersendiri yang mengarah pada kesesatan.
Begitu sebaliknya, laki-laki yang gagah perkasa, ganteng dan memikat tentu menjadi idola para wanita, tetapi dari apa yang dinilai oleh wanita tentang laki-laki idola tentu akan membangkitkan perasaan lain dalam hati perempuan, semisal mengagumi kemudian berhayal, dan akibat dari hayalan tingkat tinggi, banyak para suami melakukan apa saja demi terlihat menarik dan memikat lebih dari apa yang dilihat diluaran sana. Ganteng dan cantik sangat rentan dengan dosa, yang ganteng menjadi congkak karena harus memilih pasangan yang cantik, yang cantik menjadi sombong karena merasa lebih dan memilih orang yang lebih ganteng.
Maka bersyukurlah mereka yang Tuhan ciptakan jelek, karena dengan kejelekan itu kita bisa terhidar dari dosa, baik zina, kesombongan, angkuh bahkan berlaku aniaya. Orang buta dihindarkan Allah dari pandangan maksiat, orang tuli dihindarkan dari kata-kata kotor dan fitnah, orang sumbing dihindarkan dari dosa menggunjing orang lain, orang cacat kakinya dihindarkan dari langkah-langkah maksiat.
Menjadi orang sempurna itu terlalu berat bebannya,Karen godaannya begitu besar, tanggungjawabnya begitu luas, dan apapun yang ada padanya akan dimintai pertanggungjawaban. Bersyukurlah menjadi orang jelek, karena dengan kejelekan ruanng dosa yang banyak tertutup untuuk kita. Kita tidak akan didekati oleh hubungan yang tidak halal karena daya tarik tidak ada, kita tidak didatangi oleh sifat menggunjing karena kita tidak mampu berkata fasih, kita tidak akan didatangi kemaksiatan karena kaki kita buntu dan tidak melangkah menuju zona maksiat. Itulah rahasia Allah kepada kita, ketika kita dicabut salah satu kelebihan dari tubuh kita maka Dia pun menggantinya dengan yang lebih baik dan halal.
Karena itu, diakhir tulisan saya ini, saya berpesan hendaklah kita tetap beryukur karena kejelekan itu kita tidak memperoleh produk dosa dalam jumlah yang tak terhitung lagi, malah kita pun dijauhkan dari segala marabahaya. Jangan merasa kecil hati hanya karena kita cacat dan serba kekurangan, karena dari kekuarangn itu, ada kelebihan yang dirahasiakan oleh Allah pada kita. Nikmati saja hidup dengan sebaik-baiknya, ikuti saja proses takdir yang dijatuhkan pada kita, yang terbaik yang kityalakukan adalah memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment